BRIDA KSB Uji Coba 3 Inovasi Teknologi Cipta Karya Lokal

harianntb.online,- Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sumbawa Barat menyatakan sejak 10 – 20 Februari lalu gencar mensosialisasikan Ujicoba dan Penerapan Rancang Bangun Alat Inovasi Teknologi Cipta Karya Lokal.

Kepala BRIDA melalui Kepala Bidang Inovasi dan teknologi, Indra Jaya, S.Pt menyatakan dalam sosialisasi ini pihaknya memperkenalkan 3 inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat diantaranya, Alat Tanam Padi, Si Pintas, Rumpos dan Tasorta.

” Ketiga karya inovasi ini diciptakan olah sumber daya lokal kita. Alat Tanam Padi merupakan karya Ramli warga Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano. Si Pintas (Sistem Informasi Pendaftaran) cipta karya RSUD Asy-Syifa, sedangkan Rumpos (Rumah Kompos Sekolah) dan Tasorta (Tabungan Sampah Organik Rumah Tangga) yang merupakan inovasi dibidang pengelolaan sampah cipta karya Komunitas Hijau Biru (KHB) KSB,” ungkapnya.

Indra membeberkan masing-masing inovasi tersebut memiliki keunggulan. Alat Tanam Padi cipta karya Ramli terangnya secara tidak langsung telah mengubah pola tanam tradisional menjadi lebih modern.

” Alat ini dirancang untuk mengefisienkan waktu tanam, mengurangi biaya tanam dan merubah pola tanam dari tradisional menuju pola tanam yang dianjurkan pertanian,” jelasnya.

” Sedangkan Si Pintas merupakan inovasi berbasis teknologi yang diciptakan untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat. Si PINTAS fokus pada transformasi layanan kesehatan yang lebih modern dan efisien,” imbuhnya.

Si Pintas lanjutnya hadir sebagai pengembangan dari inovasi sebelumnya yakni “Sebar Pesona” yang mengadopsi sistem berbasis QR Code untuk pendaftaran, pelaporan, dan manajemen aset.

” Si Pintas ini memberi kemudahan. Dengan inovasi ini Pasien rawat jalan bisa mengakses jalur khusus saat pendaftaran ,sehingga pelayanan menjadi lebih efisien, cepat, dan nyaman.” cetusnya seraya menambahkan sementara Rumpos dan Tasorta lebih kepada inovasi yang berkaitan dengan pengelolaan sampah. Rumpos diciptakan untuk menjadikan sekolah sebagai pusat pengolahan sampah organik menjadi pupuk berkualitas sedangkan Tasorta merupakan sistem tabungan berbasis sampah organik atau mengubah limbah menjadi manfaat ekonomi bagi masyarakat.

” Tasorta ini kita yakini sangat membantu mereduksi sampah organik sebelum sampai ke TPA, dapat meringankan beban petugas sampah dalam mengumpulkan dan mengangkut sampah dimana mereka tidak lagi mengangkut sampah yang berbau karena sudah diolah dengan sistem Tasorta ini,” demikian Indra. Tan