Taliwang, harianntb.online,- Sedikitnya 30 puluh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sumbawa Barat diinformasikan terlibat dalam workshop pemasaran produk yang digelar dinas Koperasi Perindustrian dan Perdaganganan (Koperindag) setempat pada 21 -22 Agustus 2025 di Kedai Sawah Taliwang – KTC. Kegiatan ini merupakan pelatihan praktis dalam membekali pelaku UMKM dengan pengetahuan dan keterampilan untuk memasarkan produk mereka secara efektif, khusunya pada strategi pemasaran digital.
Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Sumbawa Barat, Suryaman, S.STP menyatakan, Workshop itu di laksanakan sebagai upaya berkelanjutan untuk memperkuat sektor UMKM agar mampu bersaing dan berkembang lebih optimal. Sekaligus menjadi wadah strategis untuk meningkatkan kemampuan digital para pelaku UMKM, terutama dalam menghadapi tantangan pemasaran di era digitalisasi ini.
” Kegiatan ini juga berkaitan erat dengan Proyek Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN), Republik Indonesia, bertujuan untuk menerapkan dan mendemonstrasikan kemampuan kepemimpinan visioner, adaptif, strategis, inovatif dan transformatif. Tujuannya untuk mendorong sebuah perubahan ke arah yang lebih baik,” ungkapnya.
Dalam Workshop itu, Pelaku UMKM ditegaskannya mendapatkan sejumlah materi seputar tren industri UMKM terkini. Termasuk diberikan pemahaman dan pelatihan memasarkan produk yang dihasilkan dengan memanfaatkan media digital.
” Tujuan utama dari kegiatan itu adalah untuk membekali pelaku UMKM dengan keterampilan memanfaatkan media sosial dan teknologi digital agar produk mereka dapat dikenal lebih luas, meningkatkan omset, serta naik kelas secara bisnis,” ungkapnya.
Suryaman menyebut, jika Pemerintah Daerah (Pemda ) melalui pihaknya akan terus mendukung para pelaku UMKM melalui program pelatihan, pendampingan, serta fasilitas lainnya.
Dalam upaya itu, melalui program yang ada ( Kartu KSB Maju UMKM, Red), pihaknya berkomitmen memajukan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui serangkaian langkah strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan skala usaha para pelaku ekonomi kerakyatan ini, termasuk bantuan permodalan yang dibutuhkan. Sebut saja permodalan yang bisa diperoleh melalui koperasi berbasis TBA.
” Pelaku UMKM juga bisa mendapat program layanan dan bantuan berbasis kepala keluarga yang terintegrasi dalam bentuk satu kartu layanan, salah satunya bantuan untuk UMKM. Inisiatif ini digulirkan sebagai upaya nyata pemerintah daerah dalam memperkuat UMKM tetapi juga fondasi ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas,” demikian Suryaman. Tan
