Harga Gas Melon Mencekik, Pertamina Diminta Perketat Pengawasan

harianntb.online,- Ketersedian LPG 3 Kg di Kabupaten Sumbawa Barat di klaim sangat mencukupi. Kendati demikian harga jual ditingkat lapangan masih saja mencekik. Tak heran jika Pemerintah setempat melalui Dinas terkait meminta agar Pertamina memperketat pengawasan harga jualnya.

” Soal harga ini yang terus menjadi keluhan warga. Sehingga Pertamina harus dapat mengawasinya secara ketat,” ungkap Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Sumbawa Barat, Suryaman.

Saat ini harga gas 3 kg di tingkat pengecer tidak terkontrol. Harganya bervariasi dan jauh dari HET (harga ecera tertinggi) yang ditetapkan pemerintah.

Menurutnya, jika kedepan penerapan pengecer sebagai sub pangkalan sebagai solusi terbaik untuk memudahkan masyarakat mengakses gas 3 kilogram tetapi tanpa pengawasan harga, upaya itu akan sia-sia karena warga tetap akan mengakses gas subsidi itu dengan harga tinggi.

” Yang terpenting itu dikontrol harganya agar warga dapat mengaksesnya sesuai harga yang ditetapkan,” cetusnya.

Selain mengawasi harga, Suryaman juga meminta Pertamina mengawasi pendistribusiannya. Tertutama penyaluran dari pangkalan ke pengecer. Pasalnya selama ini ia melihat ada permainan di tingkat pangkalan yang mendistribusikan gas 3 kg melebihi ketentuan Pertamina.

“Setahu saya pangkalan itu hanya bisa menjual sekitar 10 persen dari jatah yang diterimanya ke pengecer. Tapi faktanya lebih dari itu,” bebernya.

Pengawasan Pertamina di lapangan tidak sebatas pada penyalurannya ke pihak distributor saja tetapi juga harus sampai ketingkat pangkalan. Menyusul sejauh mata memandang, gas melon yang seharusnya hanya untuk masyarakat miskin malah sering bocor ke kelompok yang tidak berhak.

” Harapan besar dari masyarakat agar gas subsidi ini tetap bisa dinikmati oleh mereka yang benar-benar membutuhkan, tanpa adanya penyalahgunaan atau peningkatan harga yang memberatkan. Makanya pengawasan Pertamina itu sangat di perlukan,” demikian Suryaman.Tan