harianntb.online,- Usai ribut-ribut soal kelangkaan LPG 3 Kg, masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat kembali mengeluhkan gas elpiji 12 Kg yang isinya diduga berkurang hingga 1 – 3 Kg per tabung. Pasalnya, dugaan berkurangnya gas elpiji nonsubsidi ini diketahui ketika pelanggan menimbang kembali gas nonsubsidi tersebut.
Dari hasil timbangan tabung kosong rata-rata beratnya 15 Kg, sehingga kalau ditambah berat isi gas elpiji 12 Kg, maka hasilnya adalah 27 Kg Namun, yang terjadi malah berkurang hingga 1 – 3 Kg per tabung atau beratnya Cuma 24 Kg.
” Kalau begini, masyarakat tentu sangat dirugikan. Ironisnya, kita tidak tahu harus mengadu kemana,” ungkap salah seorang pelanggan yang dikonfirmasi media.
Berkurangnya berat gas elpji 12 itu diketahui sejak beberapa bulan ini. Satu tabung ukuran 12 kg biasanya dipakai hingga dua sampai tiga bulan lebih, namun saat ini belum sampai satu bulan sudah habis.
Selain isi yang berkurang lanjutnya, harganya juga masih cukup tinggi. Ia meminta pengecer maupun agen untuk menyediakan timbangan agar konsumen mengetahui berat tabungnya. Sehingga konsumen tidak dirugikan untuk membeli elpiji baik tabung tiga kg maupun 12 kg.
Ia juga mengharapkan pengawasan oleh instansi terkait terhadap berat isi tabung maupun harganya di pasaran yang masih cukup tinggi.
“Setiap elpiji baik ukuran 3 kg maupun 12 kg yang keluar dari Pertamina harusnya pas karena sudah ditimbang. Ini pantut dicurigai hingga meminta agar kepolisian maupun dinas terkait untuk melakukan investigasi,” cetus warga itu. Ndy